Ringkasan Khotbah (Sharing) Ibadah Remaja Hari
Sabtu, 23 April 2016
Oleh Sdri. Pdm. Yulita Ruth, S. Th
Apa maksud dari “Kau Temanku, Ku Temanmu” ?
·
Apakah semua orang bisa menjadi
teman kita?
Semua orang bisa menjadi teman
kita sebab dalam pertemanan pasti ada kasih dan kasih itu tanpa batas, jadi
siapa saja bisa menjadi teman kita. Sekalipun ada orang atau teman kita yang
berbuat tidak baik kepada kita, kita harus tetap mengasihi.
·
Apakah kita harus menetapkan
persyaratan bagi orang lain untuk menjadi teman kita?
Kita boleh menginginkan
memiliki teman dengan kriteria tertentu, tetapi kita tidak boleh pilih-pilih
teman. Kita harus menerima teman kita apa adanya.
·
Apa yang kita harapkan dari
seseorang yang menjadi teman kita?
Kebanyakan orang mengharapkan
untuk memiliki teman yang pengertian, setia, dapat memberi pengaruh yang baik
bagi kita, teman yang apa adanay (jadi diri sendiri), jujur.
·
Apa respon kita ketika kita
memiliki teman yang tidak sesuai dengan harapan kita?
Respon setiap orang pasti
berbeda-beda, ada yang bisa menerima ada juga yang tidak bisa menerima sehingga
mulai menjauhi temannya tersebut.
·
Apa bedanya teman dengan sahabat?
Teman adalah orang yang
melengkapi kita. Sahabat adalah teman yang sangat dekat dengan kita.
Kita mengaharapkan teman dan
sahabat kita selalu ada setiap saat bagi kita. Selalu ada setiap saat bukan
berarti setiap waktu kita butuh teman kita, teman kita harus muncul di hadapan
kita. Setiap orang pasti memiliki kesibukan masing-masing, oleh sebab itu
selalu ada setiap saat bisa dalam bentuk memberi dukungan, doa, member
semangat. Selalu ada setiap saat berbicara tentang kualitas pertemanan. Sahabat
dan teman harus diperlakukan sama, tidak pilih-pilih.
·
Bagaimana jika ada yang beranggapan
bahwa ada teman yang merebut teman?
Dalam pertemanan, tidak ada
istilah teman merebut teman, sebab dalam suatu komunitas semuanya saling
memiliki.
Manusia diciptakan sebagai
mahkluk sosial. Dalam berteman, kita juga harus mempelajari sifat teman kita.
Contoh: jika sifat teman kita mudah tersinggung, jangan berusaha untuk
membuatnya tersinggung sehingga membuat hubungan pertemanan menjadi renggang.
Jika ada sesuatu hal yang
membuat hubungan pertemanan menjadi renggang, kita perlu mengaoreksi diri kita,
jika disebabkan suatu masalah maka masalah itu harus diselesaikan.
·
Apakah boleh berteman dengan orang
yang tidak seiman?
Kita boleh berteman dengan
siapa saja, walaupun ada perbedaan suku, agama, bahasa. Kecuali dalam membangun
hubungan rumah tangga, kita harus mencari pasangan yang seiman. Berteman dengan
orang yang tidak seiman dengan kita merupakan suatu kesempatan bagi kita untuk
membritakan injil. Dalam pergaulan kita harus tetap berhati-hati, sebab Firman
Tuhan katakan pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. ( 1 Korintus
15:33). Dalam bergaul, kita hurus bisa jadi dampak yang baik bagi teman-teman
kita, menjadi berkat bagi mereka, jangan malah terpengaruh dengan hal-hal yang
tidak baik.
Dalam Galatia 6:1-10 ada 3
prinsip yang harus kita miliki dalam berteman yaitu, kasih, saling menghormati,
setia.
Unsur kasih:
1.
Saling menegur, menasihati dengan
lemah lembut (ay.1)
2.
Tolong menolong (ay. 2)
3.
Berbagi, harus bisa menjadi orang
yang bermanfaat bagi orang lain (ay.3)
4.
Tidak jemu-jemu berbuat baik (ay.9)
Mari kita menjadi pribadi yang saling mengasihi
satu sama lain.
Tuhan Yesus memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar